-->

Teks Cerita Sejarah

Interpretasi Isi Teks Cerita Sejarah


Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menginterpretasi isi teks cerita sejarah.
 

Siapakah sosok yang ada gambar tersebut?
       Setiap orang tentu kenal dengan sosok salah satu pahlawan nasional Republik Indonesia tersebut. Dia adalah Pangeran Diponegoro yang banyak dikenal sebagai pemimpin Perang Jawa atau Perang Diponegoro pada tahun 1825 hingga 1830. Peristiwa perang tersebut termasuk kisah hidupnya ditulis dalam sebuah karya naskah berjudul Babad Diponegoro. Naskah tersebut tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi juga di dunia setelah diakui sebagai Warisan Ingatan Dunia (Memory of The World). Melalui naskah kuno tersebut, kita dapat mengetahui kehidupan Diponegoro serta sejarah Jawa yang terjadi pada umumnya. Hal ini tidak terlepas dari upaya para peneliti (sejarawan dan filolog) yang berhasil mengantarkan isi naskah tersebut kepada seluruh masyarakat, termasuk kita pada era saat ini.
      Di antara kegiatan yang dilakukan para peneliti tersebut adalah menafsirkan isi naskah sebagai sumber sejarah. Kegiatan tersebut sejatinya tidak hanya dapat dilakukan para peneliti. Kita pun dapat melakukan hal serupa dengan melakukan penafsiran terhadap teks-teks cerita sejarah yang biasa kita baca. Penasfiran itu disebut juga dengan interpretasi.
      Pada materi ini, kamu akan mempelajari langkah-langkah menginterpretasi isi teks cerita sejarah. Silakan dibaca dengan saksama agar kamu bisa menginterpretasikannya !

Interpretasi Teks Cerita Sejarah

Teks cerita sejarah adalah teks yang menjelaskan fakta-fakta mengenai peristiwa di masa lalu yang memiliki nilai-nilai kesejarahan. Teks tersebut berisi latar belakang atau asal-muasal terjadinya suatu peristiwa penting yang terjadi di masa silam. Peristiwa tersebut disebut memiliki nilai kesejarahan karena mengandung pelajaran dan pendidikan bagi orang-orang di masa kini dan masa mendatang.
      Sebuah teks cerita sejarah umumnya memiliki struktur sebagai berikut:

  1. Judul,yaitu kata atau frasa kunci yang mewakili keseluruhan isi teks cerita,
  2. Orientasi, yaitu paragraf pembukaan yang mengantarkan kepada isi,
  3. Rangkaian peristiwa, yaitu paragraf yang berisi cerita sejarah,
  4. Reorientasi, yaitu paragraf yang menutup teks cerita.
      Sebagaimana disebutkan di atas, teks cerita sejarah mengandung pelajaran atau pendidikan bagi orang di masa kini dan masa mendatang. Maka, kita perlu memahami isi suatu teks cerita sejarah dengan baik untuk mendapatkan pelajaran dan pendidikan tersebut. Memahami suatu teks cerita sejarah dapat dilakukan dengan melakukan interpretasi isi teks cerita sejarah.
      Interpretasi adalah penafsiran, penilaian, atau pemaknaan terhadap suatu teks. Interpretasi isi teks cerita sejarah berarti menafsirkan, menilai, atau memaknai isi teks cerita sejarah yang telah dibaca. Dengan menginterpretasi isi teks sejarah, maka akan diketahui fakta-fakta yang terjadi di masa lalu untuk dijadikan pelajaran atau pendidikan di masa kini dan masa mendatang.
      Menginterpretasi isi teks cerita sejarah dapat dilakukan dengan memperhatikan langkah-langkah berikut ini.
1. Membaca teks secara teliti;
2. Mencatat istilah-istilah yang tidak diketahui dan mencari maknanya;
3. Menandai topik utama dari setiap paragraf;
4. Menandai poin-poin penting dari setiap paragraf;
5. Menafsirkan isi poin-poin penting tersebut;
6. Menulis ulang poin penting tersebut sebagai interpretasi terhadap isi teks.

Perhatikan teks cerita sejarah berikut ini!

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan pertama di Indonesia. Kerajaan yang terletak di Lembah Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, ini berdiri pada abad ke-5 Masehi. Nama Kutai sendiri diambil dari nama daerah tempat ditemukannya prasasti Kutai. Prasasti tersebut berupa tujuh yupa yang berisi tulisan mengenai sejarah kerajaan Hindu pertama tersebut. Tulisan pada yupa merupakan pahatan yang menggunakan bahasa Sansekerta dan aksara Pallawa.
      Prasasti Kutai berisi silsilah raja-raja Kutai. Raja terkuat Kutai adalah Mulawarman yang diyakini merupakan orang Indonesia asli. Hal tersebut dibuktikan dengan nama kakeknya yang menggunakan nama Indonesia pula, yaitu Kudungga. Namun, Kudungga belum menganut Hindu. Ajaran Hindu baru dikenal saat kerajaan tersebut dikuasai oleh Aswawarman. Aswawarman juga dianggap sebagai wamsakarta atau pendiri keluarga raja.
      Ajaran Hindu masuk ke kerajaan Kutai sebagai pengaruh dari India. Pada masa Aswawarman dikenal upacara Vratyastoma yang dilakukan saat seseorang masuk ajaran agama Hindu. Setelah melakukan upacara Vratyastoma, orang tersebut kemudian memiliki kasta sebagai penanda status sosialnya. Upacara tersebut juga menunjukkan pengaruh brahmana di Kutai yang masih kuat. Para brahmana juga banyak dipengaruhi oleh agama Siwa sehingga terdapat beberapa persamaan pada upacara yang dilakukannya.

Mari interpretasikan.

Setelah membaca teks cerita sejarah di atas, interpretasi yang dapat dilakukan terhadap isi teks tersebut adalah sebagai berikut.
1. Topik utama paragraf pertama adalah Kerajaan Kutai sebagai kerajaan pertama di Indonesia. Poin penting dari paragraf tersebut adalah:
a. Kerajaan Kutai merupakan kerajaan pertama di Indonesia;
b. Kerajaan Kutai bercorak agama Hindu;
c. Keberadaan kerajaan Kutai diketahui melalui prasasti yupa;
d. Prasasti yupa menggunakan bahasa Sansekerta dan aksara Pallawa.
2. Topik utama paragraf kedua adalah prasasti yupa yang berisi silsilah raja-raja Kutai. Poin penting dari paragraf tersebut adalah:
a. Raja Kutai yang terkuat adalah Raja Mulawarman
b. Agama Hindu pertama kali diterima Kerajaan Kutai pada saat dipimpin Raja Aswawarman;
3. Topik utama paragraf ketiga adalah agama Hindu yang diterima Kerajaan Kutai berasal dari India. Poin penting dari paragraf tersebut adalah:
a. Salah satu kegiatan yang menunjukkan Kutai sebagai kerajaan Hindu adalah adanya upacara vratyastoma, yaitu upacara pemberian kasta yang dilakukan saat seseorang masuk agama Hindu;
b. Para Brahmana di kerajaan Kutai banyak dipengaruhi oleh agama Siwa.

Poin Penting

  1. Teks cerita sejarah adalah teks yang menjelaskan fakta-fakta mengenai peristiwa di masa lalu yang memiliki nilai-nilai kesejarahan;
  2. Teks cerita sejarah dapat berupa fiksi seperti novel sejarah atau nonfiksi seperti artikel, buku, catatan ilmiah, atau biografi tokoh;
  3. Menginterpretasi teks cerita sejarah berarti menafsirkan, menilai, atau memaknai isi teks cerita sejarah sehingga mengetahui fakta-fakta sejarah untuk dijadikan pelajaran atau pendidikan di masa kini dan masa mendatang.

0 Response to " "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel