-->

Materi Teks Cerita Pendek - Perbandingan struktur isi dan ciri bahasa dua teks cerita pendek


Teks Cerita Pendek
Perbandingan struktur isi dan ciri bahasa dua teks cerita pendek



Tujuan

Siswa dapat membandingkan teks cerita pendek, baik melalui lisan maupun tulisan.

Pada pelajaran sebelumnya telah diketahui jenis-jenis karya sastra. Salah satu karya sastra adalah prosa. Salah satu prosa adalah cerita pendek atau cerpen. Cerpen adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. Sebuah cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan pengalaman. Tokoh dalam cerpen tidak mengalami perubahan nasib. Dengan kata lain, cerpen adalah cerita yang mengandung masalah tunggal atau sederhana. Cerpen dibedakan dengan novel yang merupakan cerita panjang yang mengandung masalah kompleks.

Salah satu materi yang berkaitan dengan cerpen adalah membandingkan dua teks cerpen. Membandingkan dua teks cerita pendek diperlukan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan antara teks cerita pendek yang satu dan yang lainnya. Selain itu, membandingkan teks cerita pendek dilakukan untuk meningkatkan kemampuan analisis terhadap unsur-unsur intrinsik sebuah teks karya sastra, terutama struktur isi dan ciri bahasanya.

Adapun struktur isi teks cerpen dan ciri kebahasaan teks cerpen adalah sebagai berikut.

Struktur isi teks cerpen:

  • Abstrak: ringkasan atau inti cerita. Abstrak dalam cerpen bersifat opsional.
  • Orientasi: pengenalan latar cerita berupa waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerpen. Orientasi juga merupakan sarana pengekspresian watak, baik secara fisik maupun psikis.
  • Komplikasi: berisi urutan kejadian, tetapi setiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat. Peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.
  • Evaluasi: pada tahapan ini, konflik yang terjadi diarahkan pada pemecahannya sehingga mulai tampak penyelesaiannya.
  • Resolusi: pengarang akan mengungkapkan solusi dari berbagai konflik yang dialami tokoh. Resolusi berkaitan dengan koda.
  • Koda: Nama lain koda adalah reorientasi. Koda merupakan nilai-nilai atau pelajaran yang dapat dipetik oleh pembaca dari sebuah teks. Koda bersifat opsional.

Ciri kebahasaan teks cerpen:

  • Adanya gaya bahasa/majas yang bersifat konotatif.
  • Adanya kalimat yang menjelaskan peristiwa yang terjadi.
  • Bentuk tulisan singkat, padat, dan lebih pendek daripada novel
  • Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis dan mudah dikenal masyarakat

Perhatikan !

Perhatikan dua kutipan teks cerpen berikut!

Teks 1
“Salahkah menurut pendapatmu, kalau kami, menyembah Tuhan di dunia?” tanya Haji Saleh.
“Tidak. Kesalahan engkau, karena engkau terlalu mementingkan dirimu sendiri. Kau takut masuk neraka, karena itu kau taat sembahyang. Tapi engkau melupakan kehidupan kaummu sendiri, melupakan kehidupan anak isterimu sendiri, sehingga mereka itu kucar-kacir selamanya. Inilah kesalahanmu yang terbesar, terlalu egoistis. Padahal engkau di dunia berkaum, bersaudara semuanya, tapi engkau tak mempedulikan mereka sedikit pun.”
(Dikutip dari cerpen “Robohnya Surau Kami” karya A.A. Navis)

Teks 2
“Dari siapa itu, Liem?” Mamaku malah bertanya lagi.
“Dari Nyonya Ling, Ma.”
“Bukan Nyonya, Liem…, tapi, nona. Nona Ling,” kata Mamaku membetulkan ucapanku. Mungkin, ini pembetulan yang kesekian ratus kalinya.
“Kenapa harus nona, Ma, Nyonya Ling ‘kan sudah tua? Kata Nyonya Ling sendiri, umurnya sekarang 75 tahun.”
“Tapi, dia belum punya suami, Liem.”
“Kenapa dia belum bersuami, Ma?”
“Dia masih menunggu seseorang datang, Liem.”
“Kapan orang itu datang, Ma?”
(Dikutip dari cerpen “Ketika Bumi Tak Merestui Cinta” karya Insan Purnama)


Mari bandingkan!

Teks 1

Tema: seorang haji yang egois; rajin beribadah, tetapi tidak memedulikan nasib anak dan istrinya.
Amanat: hidup tidak boleh egois.
Penokohan: Haji Saleh egois
Teknik pelukisan tokoh: watak tokoh Haji Saleh digambarkan melalui tanggapan tokoh lain.
Ciri kebahasaan: mengandung kalimat yang berisi peristiwa seorang haji yang egois.

Teks 2

tema:seorang anak dan ibunya yang sedang membicarakan seorang perempuan bernama Ling
Amanat: mesti sabar dalam menghadapi ujian.
Penokohan: Ling yang sabar.
Teknik pelukisan tokoh: watak tokoh Ling digambarkan melalui dialog antartokoh.
Ciri kebahasaan: mengandung kalimat yang mengandung peristiwa seorang perempuan tua yang sabar menunggu seseorang.


Poin penting !

Membandingkan dua teks cerpen membutuhkan ketelitian dan pengetahuan mengenai struktur isi teks cerpen dan ciri kebahasaan teks cerpen. Selain itu, wawasan akan unsur-unsur intrinsik teks cerpen pun tidak kalah penting.


tags
teks cerita pendek
pengertian teks cerita pendek
contoh teks 
cerita pendek
tujuan teks 
cerita pendek
struktur teks 
cerita pendek
kaidah dan ciri kebahasaan teks 
cerita pendek

0 Response to "Materi Teks Cerita Pendek - Perbandingan struktur isi dan ciri bahasa dua teks cerita pendek"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel