Materi Teks Cerita Ulang - Langkah-langkah konversi teks cerita ulang menjadi teks dialog
Teks Cerita Ulang
Tujuan
Siswa dapat mengonversi teks ulang ke dalam drama pendek.
Sebelumnya, kalian sudah mengerti struktur dan kaidah teks ulang. Kalian juga sudah dapat menginterpretasi dan mengabstraksi teks ulang. Kini, kalian akan belajar mengonversi teks ulang menjadi teks drama pendek.
Mengonversi teks ulang menjadi drama pendek adalah proses kreatif yang harus memperhatikan beberapa langkah. Langkah-langkah tersebut adalah:
1. Membaca secara saksama teks ulang yang akan dikonversi .
Membaca secara saksama penting dilakukan untuk menemukan hal-hal sebagai berikut.
(a) Latar cerita
Latar cerita terdiri latar waktu, latar tempat, atau latar suasana yang nantinya akan kalian jadikan sebagai settingdalam naskah drama.
(b) Tokoh dan perwatakan
Temukan tokoh-tokoh yang ada dalam teks ulang yang bisa kalian jadikan tokoh dalam naskah drama yang akan kalian buat.
(c) Teknik menjelaskan karakter tokoh
Teknik menjelaskan karakter tokoh dapat dilakukan dengan dua jenis teknik, yaitu teknik analitik dan teknik dramatik.
Teknik analitik adalah teknik menjelaskan langsung dengan menyebutkan watak, tingkah laku.
Contoh: Daniel dengan keras kepala tetap mengulang menghitung rumus. Padahal itu adalah usahanya yang ke-10 kali.
Teknik dramatik, yaitu teknik secara tidak langsung. Kita bisa menjelaskan karakter tokoh melalui dialog antartokoh atau pikiran tokoh.
Contoh: Mirna: Saya pernah melihat Pak Rahmat meletakan kantong kresek hitam di depan pintu rumah Mpok Sari. Keesokan harinya Mpok Sari ribut menemukan kantong kresek berisi beras, minyak, dan susu. Saya diam saja karena saya yakin Pak Rahmat tidak mau riya makanya dia lakukan itu diam-diam.
Murni: Pantas saja banyak orang miskin yang merasa kehilangan Pak Rahmat dan menangis. Apalagi setelah Pak Rahmat meninggal, tidak ada lagi bungkusan sembako kejutan yang diterima mereka.
Dari percakapan antartokoh di atas, kalian tentu dapat mengambil kesimpulan tokoh Pak Rahmat berkarakter baik, suka memberi, dan tidak ingin dipuji.
2. Mencatat dialog yang ada pada teks ulang.
3. Mengubah dialog pada teks ulang menjadi percakapan pada drama pendek.
4. Menulis naskah drama secara utuh dengan menyertakan seting yang sudah ditentukan sebelumnya.
Mengonversi teks ulang menjadi drama pendek adalah proses kreatif yang harus memperhatikan beberapa langkah. Langkah-langkah tersebut adalah:
1. Membaca secara saksama teks ulang yang akan dikonversi .
Membaca secara saksama penting dilakukan untuk menemukan hal-hal sebagai berikut.
(a) Latar cerita
Latar cerita terdiri latar waktu, latar tempat, atau latar suasana yang nantinya akan kalian jadikan sebagai settingdalam naskah drama.
(b) Tokoh dan perwatakan
Temukan tokoh-tokoh yang ada dalam teks ulang yang bisa kalian jadikan tokoh dalam naskah drama yang akan kalian buat.
(c) Teknik menjelaskan karakter tokoh
Teknik menjelaskan karakter tokoh dapat dilakukan dengan dua jenis teknik, yaitu teknik analitik dan teknik dramatik.
Teknik analitik adalah teknik menjelaskan langsung dengan menyebutkan watak, tingkah laku.
Contoh: Daniel dengan keras kepala tetap mengulang menghitung rumus. Padahal itu adalah usahanya yang ke-10 kali.
Teknik dramatik, yaitu teknik secara tidak langsung. Kita bisa menjelaskan karakter tokoh melalui dialog antartokoh atau pikiran tokoh.
Contoh: Mirna: Saya pernah melihat Pak Rahmat meletakan kantong kresek hitam di depan pintu rumah Mpok Sari. Keesokan harinya Mpok Sari ribut menemukan kantong kresek berisi beras, minyak, dan susu. Saya diam saja karena saya yakin Pak Rahmat tidak mau riya makanya dia lakukan itu diam-diam.
Murni: Pantas saja banyak orang miskin yang merasa kehilangan Pak Rahmat dan menangis. Apalagi setelah Pak Rahmat meninggal, tidak ada lagi bungkusan sembako kejutan yang diterima mereka.
Dari percakapan antartokoh di atas, kalian tentu dapat mengambil kesimpulan tokoh Pak Rahmat berkarakter baik, suka memberi, dan tidak ingin dipuji.
2. Mencatat dialog yang ada pada teks ulang.
3. Mengubah dialog pada teks ulang menjadi percakapan pada drama pendek.
4. Menulis naskah drama secara utuh dengan menyertakan seting yang sudah ditentukan sebelumnya.
Perhatikan contoh berikut!
Sarung Dahlan Iskan
Dahlan Iskan lahir dari pasangan Mohammad Iskan dan Lisnah. Dahlan adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Kakaknya dua orang perempuan semua, yaitu Khosyatun dan Sofwati, sedangkan adiknya laki-laki bernama Zainuddin.
Dahlan Iskan adalah termasuk dalam jajaran orang sukses di Indonesia. Beliau sukses pada bisnis dan kariernya. Namun siapa sangka Dahlan Iskan ternyata berasal dari keluarga yang sangat miskin. Bahkan, Dahlan Iskan kecil pernah hanya memiliki satu stel baju yang ketika dicuci, Dahlan Iskan harus menunggu kering bajunya dengan memakai sarung. Ya, sarung satu-satunya yang dia punya.
Sarung itu bisa ia gunakan sebagai sarung pada saat akan sholat atau mengaji di masjid. Sarungnya kemudian berubah menjadi pengganti baju saat menunggu bajunya kering setelah dicuci. Dan ketika tidur, sarungnyalah yang jadi selimut baginya. Dahlan Iskan ingat apa yang disampaikan ayahnya, “Kemiskinan yang dijalani dengan tepat akan mematangkan jiwa”.
Dahlan Iskan lahir dari pasangan Mohammad Iskan dan Lisnah. Dahlan adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Kakaknya dua orang perempuan semua, yaitu Khosyatun dan Sofwati, sedangkan adiknya laki-laki bernama Zainuddin.
Dahlan Iskan adalah termasuk dalam jajaran orang sukses di Indonesia. Beliau sukses pada bisnis dan kariernya. Namun siapa sangka Dahlan Iskan ternyata berasal dari keluarga yang sangat miskin. Bahkan, Dahlan Iskan kecil pernah hanya memiliki satu stel baju yang ketika dicuci, Dahlan Iskan harus menunggu kering bajunya dengan memakai sarung. Ya, sarung satu-satunya yang dia punya.
Sarung itu bisa ia gunakan sebagai sarung pada saat akan sholat atau mengaji di masjid. Sarungnya kemudian berubah menjadi pengganti baju saat menunggu bajunya kering setelah dicuci. Dan ketika tidur, sarungnyalah yang jadi selimut baginya. Dahlan Iskan ingat apa yang disampaikan ayahnya, “Kemiskinan yang dijalani dengan tepat akan mematangkan jiwa”.
Mari kita konversi ke dalam drama
- Latar tempat: Sebuah rumah keluarga miskin
- Tokoh: Dahlan Iskan kecil, ayah, ibu
Naskah:
Sarung Dahlan Iskan
Sarung Dahlan Iskan
(Pada sebuah rumah gubuk keluarga miskin, seorang anak berdiri di tepi pintu)
Dahlan Iskan kecil: Kapan bajuku kering, Yah?
Ayah: Tunggu Nak, ibumu masih menjemurnya
(Dahlan Iskan membetulkan sarung yang menutupi badannya.)
Dahlan Iskan kecil: Alangkah hebatnya sarungku, jika ibu mencuci bajuku sarung ini menjadi baju, jika aku pergi ke masjid, sarung ini jadi bawahanku menutup aurat. Jika aku tidur, sarung ini menjadi selimutku.
Ayah: (tersenyum) Kemiskinan yang dijalani dengan tepat akan mematangkan jiwa, Nak!
Dahlan Iskan kecil: Kapan bajuku kering, Yah?
Ayah: Tunggu Nak, ibumu masih menjemurnya
(Dahlan Iskan membetulkan sarung yang menutupi badannya.)
Dahlan Iskan kecil: Alangkah hebatnya sarungku, jika ibu mencuci bajuku sarung ini menjadi baju, jika aku pergi ke masjid, sarung ini jadi bawahanku menutup aurat. Jika aku tidur, sarung ini menjadi selimutku.
Ayah: (tersenyum) Kemiskinan yang dijalani dengan tepat akan mematangkan jiwa, Nak!
Poin Penting
Kemampuan mengonversi teks ke dalam drama adalah proses kreatif yang bermanfaat karena akan memperkaya karya kita. Namun, dalam mengonversi ada beberapa yang harus diperhatikan, yaitu kesesuaian isi antara teks ulang dan drama.
Makasih banget artikelnya sangat membantu
ReplyDelete