-->

Materi Teks Cerita Ulang - Konjungsi Antarkalimat



MENENTUKAN KONJUNGSI ANTARKALIMAT


Tujuan Pembelajaran


Siswa mampu memahami konjungsi antarkalimat dalam teks cerita ulang.


Sudahkah kamu memahami konjungsi intrakalimat yang telah disampaikan pada pembahasan sebelumnya? Dapatkah kamu membedakan setiap jenis konjungsi intrakalimat dalam sebuah teks cerita ulang yang telah kamu baca?
      Sebelumnya, telah dijelaskan bahwa konjungsi merupakan kata penghubung yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, kata dengan frasa, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat.
      Konjungsi yang menghubungkan kata dengan kata, kata dengan frasa, frasa dengan frasa, serta klausa dengan klausa merupakan bagian dari konjungsi intrakalimat. Jika pemahamanmu tentang konjungsi intrakalimat sudah cukup kuat, kali ini kita akan beranjak pada pembahasan selanjutnya, yaitu konjungsi antarkalimat sebab rangkaian peristiwa dalam sebuah teks cerita ulang tidak hanya berisi konjungsi yang menghubungkan unsur pembentuk kalimat tetapi juga berisi konjungsi yang menghubungkan beberapa kalimat agar menjadi paragraf yang padu.
      Sebagaimana namanya, konjungsi antarkalimat merupakan kata yang menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya. Pada beberapa kalimat, konjungsi ini perlu digunakan untuk menjadikan paragraf yang kohesif dan koheren.
      Sebagai identitasnya, konjungsi jenis ini memiliki ciri sebagai berikut.
  1. Selalu ditulis di awal kalimat dan tidak dapat berpindah.
  2. Selalu ditulis menggunakan huruf kapital.
  3. Selalu disertai tanda koma setelah penulisan.
  4. Tidak menghilangkan unsur subjek pada setiap kalimat.
      Konjungsi antarkalimat terdiri atas dua jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Konjungsi Berbentuk Kata
      Konjungsi berbentuk kata adalah konjungsi antarkalimat yang terdiri atas satu kata tetapi penulisannya harus tetap berada di awal kalimat, seperti namun, bahkan, sebaliknya, kemudian, dan sesungguhnya.
Perhatikan contoh berikut!
Selama bereksperimen membuat lampu, Thomas Alva Edison sering sekali mengalami kegagalan. Bahkan, satu eksperimen yang sukses baru didapat setelah mencoba ratusan eksperimen yang gagal. Namun, hal itu tidak membuatnya menyerah. Ia justru semakin semangat untuk terus berusaha menciptakan lampu pijar yang saat ini sangat terasa manfaatnya bagi manusia.
Setelah sekian lama mencoba, akhirnya pada 21 Oktober 1879 terciptalah lampu pijar pertama yang mampu menyala selama empat puluh jam. Kemudian, penemuan Edison tersebut dibuatkan hak paten sehingga ia pun dijuluki sebagai penemu lampu pijar.
2. Konjungsi Berbentuk Frasa
      Konjungsi berbentuk frasa, yaitu konjungsi antarkalimat yang terdiri atas gabungan kata yang disebut frasa, misalnya oleh karena itu, dengan demikian, meskipun demikian, selain itu, setelah itu, dan akan tetapi.
Perhatikan paragraf berikut sebagai contoh!
Setelah lulus dari ITB, Ridwan Kamil sempat bekerja selama empat bulan di Amerika. Akan tetapi, karena Indonesia sedang dilanda krisis moneter, ia urung kembali ke tanah air dan mencari peruntungan dengan melanjutkan S-2 di sana melalui program beasiswa. Selain itu, ia pun mencari peruntungan dengan bekerja paruh waktu demi membiayai kehidupan sehari-harinya di Negeri Paman Sam.
Selama di Amerika, Ridwan Kamil hidup sangat sederhana. Salah satu perjuangan hidupnya adalah kebiasaan makan hanya satu kali dengan biaya 99 sen saat itu. Meskipun demikian, ia sangat mensyukuri keadaannya dan menjadikan semua itu sebagai pelajaran hidup yang membuatnya terkesan.
..........................................................................................................................
Selain dinilai sebagai sosok pembelajar sejati, Wali Kota Bandung ini pun dikenal sebagai pria yang memiliki jiwa pemimpinan yang amanah. Oleh karena itu, pada tahun 2013, Ridwan Kamil diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerindra untuk maju menjadi calon Wali Kota Bandung didampingi Oded M. Danial sebagai wakilnya. Akhirnya, saat pemilihan berlangsung, Ridwan Kamil keluar sebagai pemenang perolehan suara mengalahkan tujuh pasang calon wali kota lainnya. Dengan demikian, ia berhasil menduduki jabatan sebagai Wali Kota Bandung periode 2013—2018.
      Dari pembahasan di atas ditambahkan pembahasan sebelumnya, dapat kita simpulkan bahwa konjungsi dapat digambarkan seperti berikut ini.


      Penggambaran di atas dapat membantumu untuk mudah mengingat dan memahami materi konjungsi yang telah kamu pelajari. Sekarang, untuk mengevaluasi pemahamanmu mengenai konjungsi, isilah pertanyaan-pertanyaan pada bagian “Question”!

Poin Penting


Konjungsi merupakan kata penghubung yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, kata dengan frasa, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat. Konjungsi antarkalimat merupakan kata yang menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya. Konjungsi jenis ini memiliki ciri sebagai berikut.
  • Selalu ditulis di awal kalimat dan tidak dapat berpindah.
  • Selalu ditulis menggunakan huruf kapital.
  • Selalu disertai tanda koma setelah penulisan.
  • Tidak menghilangkan unsur subjek pada setiap kalimat.
Konjungsi antarkalimat terdiri atas dua jenis, yaitu sebagai berikut.
  • Konjungsi berbentuk kata, yaitu konjungsi antarkalimat yang terdiri atas satu kata tetapi penulisannya harus tetap berada di awal kalimat, seperti namun, bahkan, sebaliknya, kemudian, dan sesungguhnya.
  • Konjungsi berbentuk frasa, yaitu konjungsi antarkalimat yang terdiri atas gabungan kata yang disebut frasa, misalnya oleh karena itu, dengan demikian, meskipun demikian, selain itu, setelah itu, dan akan tetapi.

0 Response to "Materi Teks Cerita Ulang - Konjungsi Antarkalimat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel