Soal dan Jawaban Teks Pantun - Perbandingan struktur isi dan ciri bahasa dua teks pantun
Teks Pantun
Perbandingan
struktur isi dan ciri bahasa dua teks pantun
Berikut
ini Soal dan Jawaban Bahasa Indonesia tentang teks pantun, dengan materi perbandingan struktur isi dan ciri bahasa dua teks pantun. Di dalamnya, terdapat 10
contoh soal dan pembahasannya tentang teks pantun.
Pada
postingan kali ini, kami memberikan contoh soal bahasa Indonesia tentang pantun dan pembahasannya untuk membantu mengerjakannya. Dengan beberapa contoh
soal dan pembahasan berikut diharapkan kamu dapat mengerjakan soal-soal bahasa
Indonesia dengan maksimal.
Oke,
berikut ini soal Bahasa Indonesia tentang perbandingan struktur isi dan ciri bahasa dua teks pantun beserta pembahasannya.
Soal 1
Berikut yang tidak termasuk ciri pantun pada umumnya
adalah….
Jawaban =
Pembahasan =
Pantun memiliki beberapa ciri, seperti satu bait
terdiri atas empat baris, baris 1 dan 2 disebut sampiran dan baris 3 dan 4
disebut isi, setiap baris memiliki 8 - 12 suku kata, dan bersajak a-b-a-b.
Dengan demikian, opsi yang tidak termasuk ke dalam ciri pantun adalah setiap
baris terdiri atas 8 – 12 kata, bukan kata, melainkan seharusnya suku kata.
Soal 2
Berikut yang merupakan pembeda antara pantun lama
dengan pantun modern adalah….
Jawaban =
Pembahasan =
Yang merupakan pembeda antara pantun lama dan pantun
modern adalah penggunaan bahasanya. Dalam pantun lama, kata-kata arkais bisa
saja muncul. Kata arkais adalah kata yang sudah lama tidak dipergunakan atau
mati. Pada masa pantun lama itu lahir, bisa jadi kata-kata tersebut masih
sering digunakan, tetapi seiring berjalannya waktu, kata-kata yang muncul pada
pantun lama beberapa sudah tidak digunakan dan menjadi arkais.
Soal 3
Perhatikan pantun berikut!
Tak ada gading yang tak retak
Jika kau mau perhatikan
Tak akan penting harta banyak
Jika tak pernah buat amalan.
Makna peribahasa tak ada gading yang tak retak pada
baris pertama pantun di atas adalah.…
Jawaban
=
Pembahasan =
Peribahasa adalah bagian dari puisi lama. Ia dapat
saja muncul dalam pantun-pantun lama dan menjadi ciri atasnya. Dalam memahami
peribahasa, diperlukan kejelian dalam memahami kata-kata yang menjadi
perlambangannya. Dari lambang tersebut, kita bisa menganalisis sifatnya atau
hubungannya dengan kata lain. Dalam peribahasa tak ada gading yang tak retak,
kata gading dan tak retak yang menjadi lambangnya menyiratkan hal-hal di dunia
yang tidak pernah sempurna.
Soal 4
Bagai langau di ekor gajah
Hinggap tenang tak mau terbang
Janganlah engkau mudah gelisah
Ingatlah Tuhan hati pun tenang
Makna kata langau dalam baris pertama pantun di atas
adalah….
Jawaban =
Pembahasan =
Kata
langau termasuk ke dalam daftar kata-kata arkais atau sudah tidak lagi
dipergunakan oleh masyarakat. Untuk mengetahui makna kata-kata arkais, tidak
ada cara lain selain mencari referensinya pada kamus-kamus bahasa Indonesia,
seperti pada KBBI. Dalam KBBI, kata langau bermakna ‘lalat besar yang suka
mengisap darah hewan’
Soal 5
Perhatikan pantun di bawah ini!
Kita-kita haruslah sabar
Bertemu teman yang panjang tangan
Marilah mari kita belajar
Agar tidak sesal kemudian
Ungkapan panjang tangan dalam baris kedua pantun di
atas bermakna….
Jawaban
=
Pembahasan =
Untuk mencari makna sebuah ungkapan, selain
menghafalkan makna-makna ungkapan, kita bisa mencoba berasosiasi dengan
kata-kata yang digunakan dalam ungkapan tersebut. Kata tangan dalam ungkapan
tersebut bisa bermakna segala sesuatu yang dilakukan dengan tangan, sedangkan
kata panjang dapat diasosiasikan dengan ‘mudah mengambil sesuatu yang sulit
dilakukan’. Dalam hal ini artinya adalah suka mencuri.
Soal 6
Dari sekian ciri puisi lama, terdapat ciri penggunaan
kata arkais. Yang dimaksud dengan arkais adalah….
Jawaban
=
Pembahasan =
Arkais adalah kata yang sudah lama tidak dipergunakan
atau mati. Pada masa pantun lama itu lahir, bisa jadi kata-kata tersebut masih
sering digunakan, tetapi seiring berjalannya waktu, kata-kata yang muncul pada
pantun lama beberapa sudah tidak digunakan dan menjadi arkais. Kadang kalanya,
pemahaman terhadap kata-kata arkais sangat diperlukan untuk mempertahankan
kata-kata lama agar tidak punah. Inilah kegunaan/manfaat dari pantun lama
sebagai sumber data bahasa.
Soal 7
Di antara kata-kata berikut, yang tidak termasuk ke
dalam bentuk arkais adalah….
Jawaban =
Pembahasan =
Kata yang tidak termasuk ke dalam bentuk arkais adalah
teroka yang berarti ‘menjelajah’. Bentuk kata lain adalah arkais, seperti
langis yang berarti ‘habis binasa’ atau ‘punah’. Kata bengah berarti ‘sombong’
atau ‘angkuh’. Kata giris berarti ‘ketakutan’. Jerangkah berarti
‘bercabang-cabang’.
Soal 8
Berikut ini yang tidak termasuk unsur struktur pantun
adalah….
Jawaban
=
Pembahasan =
Struktur
pantun adalah unsur-unsur yang dibutuhkan dalam membangun teks pantun. Dalam
hal ini terdapat beberapa hal yang menjadi bagian dari pantun: diksi, bait,
baris, kiasan, rima, dan imaji. Unsur gesture tidak diperlukan dalam pantun
karena unsur ini muncul dalam drama.
Soal 9
Perhatikanlah dua pantun berikut!
Pantun 1
Seorang pria naiki unta
Unta diperintah dengan tali
Orang tua tak butuhkan harta
Hanya bakti dan rasa peduli
Pantun 2
Ada tempe berbau gosong
Bunga bangkai busuk baunya
Pelajar tanpa ilmu itu kosong
Anak tanpa bakti itu tiada guna
Perbedaan imaji kedua pantun tersebut secara berurutan
adalah.…
Jawaban =
Pembahasan =
Imaji
adalah bagaimana pengarang/penyair berekspresi dengan menggunakan pancaindera.
Unsur ini disebut juga dengan pencitraan. Jika dilihat dari diksi yang
digunakan, pantun 1 menggunakan imaji penglihatan (menaiki unta dan tali),
sedangkan pantun 2 menggunakan imaji penciuman dengan diksi-diksi bau gosong dan
busuk.
Soal 10
Perhatikan kedua pantun berikut!
Pantun 1
Buah pepaya nasi ketupat
Rajin bertanya paham didapat
Pantun 2
Pergi ke pasar membeli kaca
Dibawa pulang dengan skuter
Di tengah jalan knalpot ngebul
Banyak remaja malas membaca
Yang sering dibaca status twitter
Biar disebut remaja gaul
Pernyataan yang tepat terkait kedua pantun di atas
adalah….
Jawaban
=
Pembahasan =
Jika kita perhatikan struktur bangun pantun di atas,
terdapat perbedaan jumlah barisnya. Pantun 1 berjumlah dua baris dengan rima
a-a. baris pertama sampiran, sedangkan baris kedua adalah isi. Bentuk ini
disebut juga dengan karmina atau pantun kliat. Pantun kedua berjumlah genap,
yaitu enam baris dengan tiga baris pertama adalah sampiran dan tiga baris
selanjutnya adalah isi. ini adalah ciri dari pantun talibun.
Semoga contoh soal-soal diatas tentang teks pantun dapat bermanfaat
untuk kalian yang sedang belajar bahasa Indonesia. Menjawab soal-soal yang lain
akan terasa lebih mudah bila kalian sering berlatih mengerjakan soal-soal. Dan
semoga dapat menjadikan soal-soal bahasa Indonesia ini sebagai sarana referensi
kalian untuk belajar dirumah.
Demikianlah soal dan pembahasan pelajaran bahasa Indonesia, semoga dapat
bermanfaat dan menjadikan kalian menguasai pelajaran bahasa Indonesia.
0 Response to "Soal dan Jawaban Teks Pantun - Perbandingan struktur isi dan ciri bahasa dua teks pantun"
Post a Comment