Materi Teks Pantun - Perbandingan struktur isi dan ciri bahasa dua teks pantun
Teks
Pantun
Perbandingan
struktur isi dan ciri bahasa dua teks pantun
Berikut ini, merupakan
materi Teks Pantun tentang perbandingan struktur isi dan ciri bahasa dua teks
pantun. Untuk mempelajari hal ini tentu anda harus bersungguh-sunguh agar dapat
menguasai materi ini. Dan cara untuk menguasai materi ini adalah dengan belajar
yang rutin sehingga anda dapat benar-benar memahami isi dari materi tersebut.
Untuk itu sebagai sebuah
media pembelajaran untuk anda semua, mari kita bersama-sama menyimak materi
yang ada di bawah ini. Yang mana agar anda menjadi lebih bertambah pintar,
sehingga soal ulangan di sekolah bukan sesuatu yang menakutkan lagi. Untuk itu
mari kita simak materi tentang perbandingan struktur isi dan ciri bahasa dua teks
pantun.
Tujuan
Membandingkan
teks pantun, baik melalui ragam lisan maupun tulis.
Setelah mendalami
struktur dan ciri bahasa pada pantun, kali ini kalian akan belajar
membandingkan struktur isi dan ciri bahasa dua pantun. Tujuannya adalah agar
kalian bisa membedakan jenis-jenis pantun berdasarkan struktur dan ciri
bahasanya. Untuk mengetahui cara membandingkannya, mari kalian simak materi
berikut ini.
Membandingkan
Struktur dan Ciri Bahasa Dua Pantun
Perbandingan teks pantun berdasarkan struktur dan ciri bahasa dilakukan
dengan mencermati hal-hal yang muncul dalam struktur dan ciri. Dari segi
struktur, beberapa hal yang perlu dikaji adalah bait, jumlah baris, rima, dan
suku kata. Adapun dari segi ciri bahasa adalah penggunaan diksi arkais dan
ungkapan.
Perhatikan!
Perhatikan
dua contoh teks pantun berikut!
Pantun 1
Buah
rambutan tumbuh di dahan…......…(1)
Dipetik
ayah bersama-sama…………….(2)
Daripada
belajar sendirian………………(3)
Belajar
bersama lebih utama….…….......(4)
Pantun 2
Ramai
orang bersorak-sorak…………..(1)
Menepuk
gendang dengan rebana…....(2)
Alangkah
senang hati awak…………....(3)
Mendapat
baju dan celana……………..(4)
Mari bandingkan!
Lazimnya, struktur pantun terdiri atas empat baris/larik dalam satu bait.
Kedua pantun di atas sama-sama memiliki jumlah 4 baris yang terbagi ke dalam
dua bagian: dua baris pertama (baris 1 dan 2) disebut dengan sampiran dan dua
baris berikutnya (baris 3 dan 4) disebut isi. Setiap baris pada bagian pantun
tersebut memiliki keterikatan alur, misalnya, dalam sampiran, baris 1 berkaitan
dengan baris 2 dan dalam isi, baris 3 berkaitan dengan baris 4.
Pencitraan yang digunakan dalam pantun 1 menggunakan penglihatan. Hal ini
terlihat dari diksi-diksi yang menunjukkan citraan visual, seperti buah
rambutan tumbuh di dahan dan dipetik ayah. Sementara itu, pencitraan yang
digunakan adalah pendengaran. Hal ini ditunjukkan dari diksi-diksi orang
bersorak-sorak, menepuk gendang dengan rebana
Pada pantun 1, sampiran dan isi tidak memiliki keterikatan yang kuat.
Sampiran pada pantun 1 hanya digunakan sebagai pengantar rima pada isi. Hal ini
menunjukkan bahwa pantun 1 merupakan jenis pantun modern. Hal ini berbeda pada
pantun 2. Pada pantun 2 sangat terlihat jelas adanya keterikatan yang kuat
antara sampiran dan isi yang membuktikan bahwa ini merupakan pantun lama.Lihatlah bahwa sampiran di baris 1 (ramai orang bersorak-sorak) mengandung
suasana yang bahagia. Suasana ini tergambar kembali dalam baris ketiga.
Walaupun hubungan makna ini tidak terikat secara substansial, hal ini
digunakan untuk mempermudah pembaca/pendengar dalam memahami makna dan isi
pantun.
Beberapa hal yang juga menunjukkan bahwa pantun 2 termasuk ke dalam pantun
lama adalah adanya penggunaan bahasa arkais (kata-kata yang sudah tidak
dipergunakan lagi), yaitu kata awak yang berarti ‘saya’.
Pantun 1 dan 2 memiliki bentuk yang sama terkait rima/bunyi akhir pada tiap
baris. Rima kedua pantun tersebut adalah a-b-a-b yang menunjukkan bahwa bunyi
akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris
kedua sama dengan bunyi akhir pada baris keempat. Pada pantun 1, rima yang
ditemukan adalah an-ma-an-ma, sedangkan pada pantun kedua terdapat rima
ak-na-ak-na.
Berdasarkan analisis di atas, dapat kita simpulkan bahwa kedua teks
tersebut memiliki kaidah dan struktur yang baik tentang pantun. Perbedaannya
terletak pada jenis dan pencitraannya/imaji. Pantun 1 merupakan pantun modern,
sedangkan pantun 2 termasuk ke dalam pantun lama.
Nah itulah contoh cara membandingkan dua teks pantun. Kalian bisa berdasarkan
dari struktur isinya, ciri bahanya, maupun jenis dan pencitraanya. Semoga
kalian dapat membandingkan teks pantun, baik melalui ragam lisan maupun tulis.
Poin Penting
Perbandingan
berdasarkan struktur
- Bait
- Baris
- Rima
- Suku kata
Perbandingan
berdasarkan ciri bahasa
- Penggunaan ungkapan
- Diksi/pilihan kata
Demikian, pembahasan materi tentang perbandingan struktur isi dan
ciri bahasa dua teks pantun. Semoga kamu dapat memahami materinya, dan berguna
untuk
mengerjakan soal soal tentang teks pantun.
0 Response to "Materi Teks Pantun - Perbandingan struktur isi dan ciri bahasa dua teks pantun"
Post a Comment