Materi Teks Berita - Makna Kata, Istilah, dan Ungkapan dalam Teks Berita
Teks
Berita
Makna
kata, istilah, dan ungkapan dalam teks berita
Berikut ini, merupakan materi Teks Berita tentang Makna
Kata, Istilah, dan Ungkapan dalam Teks Berita. Untuk mempelajari hal ini tentu
anda harus bersungguh-sunguh agar dapat menguasai materi ini. Dan cara untuk
menguasai materi ini adalah dengan belajar yang rutin sehingga anda dapat
benar-benar memahami isi dari materi tersebut.
Untuk itu sebagai sebuah media pembelajaran untuk anda
semua, mari kita bersama-sama menyimak materi yang ada di bawah ini. Yang mana
agar anda menjadi lebih bertambah pintar, sehingga soal ulangan di sekolah
bukan sesuatu yang menakutkan lagi. Untuk itu mari kita simak materi tentang Makna
Kata, Istilah, dan Ungkapan dalam Teks Berita.
Tujuan pembelajaran
Siswa mampu menginterpretasi makna teks berita, baik
lisan maupun lisan.
Berita yang
disusun secara elaboratif (tekun dan cermat) akan mampu menghasilkan penulisan
yang mudah untuk dipahami. Dengan demikian, diharapkan bahwa tidak akan terjadi
pembiasan informasi dari berita tersebut.
Tujuan penulisan berita adalah sebagai penyampai informasi kepada masyarakat. Tujuan ini akan tercapai jika penulis dan pembaca memiliki kemampuan dalam mengolah dan menginterpretasi informasi/kejadian. Tidak hanya bagi seorang penulis yang harus membuat berita dengan baik, pembaca berita pun harus memiliki kemampuan dalam menginterpretasi berita yang ia baca. Inilah fokus topik yang akan kita bicarakan kali ini. Untuk itu kalian simak baik-baik uraian materi teks berita berikut ini
Pengertian dan Tujuan Interpretasi
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, interpretasi mengandung arti
‘pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu, atau
tafsiran’. Dengan menginterpretasi sebuah berita, kita akan mendapatkan wawasan
dan membuka gerbang ilmu pengetahuan.
Proses Menginterpretasi
Dalam menginterpretasi suatu teks, diperlukan berbagai penanda yang menunjukkan makna teks tersebut. Hal ini sejalan dengan pemikiran Roland Barthes, bapak semiotika dan filsuf Prancis. Ia menciptakan model sistematis dalam menganalisis makna dengan menggunakan tanda-tanda dalam suatu pesan. Tanda yang dimaksud adalah penggunaan bahasa pada media.
Barthes sendiri memberikan klasifikasi tanda ini pada dua bagian, yaitu: tanda denotasi dan konotasi. Dalam hal ini, gaya bahasa yang digunakan dalam teks berita dapat dianalisis sehingga akan ditemukan mana yang sesungguhnya dari berita tersebut.
Di dalam kaidah
kebahasaan berita yang telah dijelaskan pada topik sebelumnya, misalnya
penggunaan kata kerja mental serta kalimat langsung dan tidak langsung, kita
dapat melihat adanya penggunaan kohesi, seperti konjungsi, kata acuan, dan
unsur-unsur pokok berita, begitu pula dengan istilah-istilah atau ungkapan yang
digunakan. Semua hal tersebut dapat menjadi tanda seperti yang dijelaskan oleh
Barthes.
Perhatikan contoh berita berikut.
Jaminan
pensiun sebesar 3 persen telah ditetapkan Pemerintah. Dengan besaran presentasi
ini, manfaat pensiun yang akan diterima oleh pekerja hanya sebesar 10 – 40
persen dari gaji terakhir. Rieke Diah Pitaloka, anggota Komisi IX DPR RI,
menilai bahwa dengan besaran ini, manfaat yang akan diterima pekerja tidak akan
cukup untuk standar hidup seorang pekerja di masa pensiun.
Hal ini jelas
bertentangan dengan UU SJSN dan BPJS. Wanita yang terkenal karena perannya
sebagai Oneng ini mendesak pemerintah agar segera merevisi besaran jaminan
pensiun dengan menaikkan besaran jaminan dan menetapkan angka 8 persen.
Setelah
kalian membaca contoh teks berita diatas , sekarang mari kita interpretasikan
teks beritanya.
Mari
kita interpretasikan Melalui berita di atas, kita bisa mendapatkan
informasi mengenai beberapa hal, yaitu
1. jumlah penetapan jaminan pensiun sebesar 3 persen.
2. Manfaat pensiun yang diterima pekerja sebesar 10 – 40 persen.
3. Manfaat tidak cukup
4. Besaran jaminan yang ditetapkan pemerintah bertentangan dengan UU SJSN dan BPJS.
2. Manfaat pensiun yang diterima pekerja sebesar 10 – 40 persen.
3. Manfaat tidak cukup
4. Besaran jaminan yang ditetapkan pemerintah bertentangan dengan UU SJSN dan BPJS.
Hal yang perlu diperhatikan dalam teks di atas adalah banyaknya penggunaan kata acuan ini yang menujukkan kepada pembaca fokus utama pemberitaan, yaitu mengenai besaran jumlah penetapan jaminan pensiun. Selain itu, verba mental (menilai) pada kalimat ketiga menunjukkan bahwa besaran yang ditetapkan sangat bermasalah bagi pekerja dan juga menurut undang-undang.
Interpretasi yang
kita dapatkan berdasarkan berita di atas adalah apa yang dilakukan pemerintah
tidak benar dan akan menyengsarakan pekerja ketika memasuki masa pensiun. Tanpa
pemberitaan semacam ini, masyarakat, khususnya pekerja tidak akan memahami
kondisi yang terjadi.
Itulah tadi
interpretasi dari contoh teks berita. Ketika kalian membaca berita, kaian harus
mengetahui apa isi berita yang terkandung dalam teks berita yang ditulis oleh
wartawan.
Poin Penting
Dalam
menginterpretasi mana berita, perlu pemahaman mengenai pencarian ide pokok,
penggunaan gaya bahasa wartawan, makna-makna istilah dan ungkapan yang dipakai,
denotasi, dan konotasi, serta kemampuan dalam mencermati kaidah-kaidah
kebahasaan yang digunakan dalam teks berita seperti penggunaan kohesi, verba
material, dan unsur berita.
Demikian, pembahasan materi Makna Kata, Istilah, dan
Ungkapan dalam Teks Berita. Semoga kamu dapat memahami materinya, dan berguna
untuk mengerjakan soal soal tentang teks berita.
0 Response to "Materi Teks Berita - Makna Kata, Istilah, dan Ungkapan dalam Teks Berita"
Post a Comment