-->

Materi Teks Cerita Pendek - Evaluasi struktur isi dan bahasa teks cerita pendek

 

Teks Cerita Pendek

Evaluasi struktur isi dan bahasa teks cerita pendek



Berikut ini, merupakan materi Teks Cerita Pendek tentang evaluasi struktur isi dan bahasa teks cerita pendek. Untuk mempelajari hal ini tentu anda harus bersungguh-sunguh agar dapat menguasai materi ini. Dan cara untuk menguasai materi ini adalah dengan belajar yang rutin sehingga anda dapat benar-benar memahami isi dari materi tersebut.

Untuk itu sebagai sebuah media pembelajaran untuk anda semua, mari kita bersama-sama menyimak materi yang ada di bawah ini. Yang mana agar anda menjadi lebih bertambah pintar, sehingga soal ulangan di sekolah bukan sesuatu yang menakutkan lagi. Untuk itu mari kita simak materi tentang evaluasi struktur isi dan bahasa teks cerita pendek.

Tujuan

Siswa dapat mengevaluasi teks cerita pendek, berdasarkan
kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan.

Pada topik ini, kalian akan mempelajari kaidah-kaidah teks cerita pendek
yang terdiri atas struktur isi dan bahasa. Kemudian, kalian akan
mengevalusasi teks cerita pendek berdasarkan kaidah-kaidah tersebut. Mari
kita simak materi berikut ini agar dapat mudah mempelajari tentang teks
cerita pendek.


Struktur Isi Teks Cerpen

Adapun struktur isi teks cerita pendek itu ada enam bagian terdiri atas:

  1. Abstrak
    yaitu ringkasan atau inti cerita. Bagian abstrak menggambarkan isi
    cerpen secara keseluruhan. Bagian abstrak dalam cerpen bersifat
    opsional (pilihan). Artinya, sebuah cerpen bisa jadi tidak memiliki
    bagian abstrak.
  2. Orientasi
    yaitu pengenalan. Pada bagian orientasi, dimunculkan tokoh-tokoh yang
    terlibat dalam cerpen dengan latar yang mendukung cerita, baik latar
    waktu maupun latar tempat.
  3. Komplikasi
    yaitu urutan kejadian dalam cerpen yang saling berhubungan. Pada
    tahap ini, tokoh dalam cerpen mengalami konflik hingga konflik tersebut
    mencapai klimaks.
  4. Evaluasi
    yaitu puncak masalah yang dialami tokoh. Pada bagian ini, mulai
    ditunjukkan pemecahan masalah yang dialami tokoh dengan usaha untuk
    memperbaikinya.
  5. Resolusi
    yaitu pemecahan masalah secara keseluruhan. Pada bagian ini, masalah
    yang dialami tokoh memiliki penyelesaian.
  6. Koda
    yaitu penutup teks cerpen. Pada bagian ini, penyelesaian masalah yang
    dialami tokoh disertai dengan perbaikan masalah. Koda bersifat opsional
    (pilihan)

 

Struktur Bahasa Teks Cerpen

Struktur bahasa teks cerita pendek menggunakan gaya bahasa (majas) yang
dibagi menjadi empat macam, yaitu

  1. perbandingan (personifikasi, metafora, dan simile)
  2. pertentangan (hiperbola, litotes, dan ironi)
  3. pertautan (metonimia dan sinekdoke)
  4. perulangan (aliterasi dan asonansi)

 

Perhatikan struktur cerpen “Kubur” berikut ini


Abstrak

Sudah sebulan sejak menguburkan istrinya sendiri, Mbah Tejo menghilang. Ke
mana perginya lelaki renta yang sudah menghabiskan waktunya berpuluh-puluh
tahun jadi tukang kubur di Kampung Busur itu? Banyak yang menduga, Mbah
Tejo amat kehilangan. Mengabdi sebagai tukang kubur, selalu menyaksikan
orang-orang yang kehilangan, tak lantas membuat Mbah Tejo kuat ditinggal
sang istri bulan lalu, Mbah Marti.

Orientasi

Tak banyak tahu, apa kerjaan Mbah Tejo dan Mbah Marti di gubuk reotnya di
pinggir Kalitambun, pekuburan yang sudah jadi lahan pekerjaan Mbah Tejo
puluhan tahun. Setahu orang-orang, Mbah Marti begitu setia pada Mbah Tejo.
Sehari-hari mencari pucuk singkong di sekitar pekuburan, atau dedaunan
apapun untuk makan si Mbah.

Komplikasi

Hanya saja di pagi itu, kedua Mbah itu tak tampak bergiat di sekeliling
pekuburan.. Gubuk reotnya tampak sepi. Bohlam oranye 5 watt yang
menggantung di atas langit-langit tampak masih menyala.

“Mbah … Mbah …,” seru Warjiman, lelaki yang setiap pagi melewati Kalitambun
untuk pergi ke ladangnya. Dia adalah lelaki pertama yang menaruh curiga.

Tak ada yang menyahut dari balik gubuk. Ditengoknya pinggiran gubuk.
Pandangannya menyapu seluruh Kalitambun, tapi tak terlihat kedua renta itu
berada.

Warjiman mengetuk pintu.

“Mbah!!!” seru Warjiman lantang. Bukannya tidak santun, tapi memanggil Mbah
Tejo dan Mbah Marti memang harus dengan suara keras. Tapi tak ada juga yang
menyahut.

Warjiman sedikit mendorong pintu kayu yang bawahnya sudah hampir habis
digerogoti rayap. Kreeek. Terdengar suara pintu mulai terbuka. Kepalanya
melongok bagian dalam gubuk.

“Astagfirullah!” Warjiman kaget. Ia mendapati Mbah Tejo bersila menghadap
seseorang yang tertidur tertutup kain samping.

“Mbah ….,” lirih Warjiman. Tapi tak ada jawab.

Warjiman mencoba masuk dan mendekati.

“Innaalillaahiiii….” Warjiman tak bisa berkata-kata. Sambil berdiri dia
hanya terkejut melihat Mbah Tejo yang menghadapi jenazah istrinya sendiri.

Evaluasi

Orang sekampung berduyun-duyun mendatangi Mbah Tejo. Tapi semua saling
pandang. Siapa yang mau menggali kubur, sedang penggali kubur di Kampung
Busur hanya Mbah Tejo yang kini tak bergeming sedari tadi di hadapan
jenazah sang pujaan hati.

“Pak Ustad, siapa yang mau menggali kubur?” tanya Pak Kuwu.

“Sampeyan dan semua orang yang ada di sini,” jelasnya.

“Pak Ustad juga ikut menggali kalau begitu?” tanya Pak Kuwu lagi dengan
harapan dia bisa ditunjukkan cara menggali yang benar.

“Tugas saya memimpin doa. Tak ada yang bisa. Sudah kita berbagi pahala,”
katanya singkat.

Resolusi

Semua orang berbondong-bondong membawa cangkul. Semua orang mulai menggali.
Satu orang satu kali menggali. Hingga semua berbagi pahala. Mbah Tejo
kemudian membopong Mbah Marti. Dia tak mau yang lain ikut menggendong,
apalagi diarak keranda mayat.

Koda

Setelah satu liang lahat selesai digali, dengan sigap Mbah Tejo menidurkan
sang istri tepat menghadap kiblat. Tak ada yang lainnya yang turun. Semua
membiarkan Mbah Tejo asyik menguburkan sang istri. Hingga selesai diazani,
Pak Ustad meminta yang menggali untuk kembali menutupi liang lahat dengan
tanah. Setelah kuburan Mbah Marti selesai diratakan dengan tanah, Mbah Tejo
tak terlihat lagi. Semua orang menengok kanan kiri. Semua menyapu pandangan
ke penjuru Kalitambun.

Mbah Tejo pergi, Pak Ustad pun tak tahu ke mana pergi si kakek tukang kubur
itu. Mungkin saatnya, ia mencari tukang kubur baru di Kampung Busur.


Poin Penting



1. Struktur isi teks cerpen terdiri atas abstrak, orientasi, komplikasi,
evaluasi, resolusi, dan koda. Abstrak (pembuka cerpen) dan koda (penutup
cerpen) bersifat opsional, yaitu tidak selalu ada dalam sebuah cerpen.

2. Struktur isi cerpen bersifat saling melengkapi dan berhubungan antara
satu struktur dengan struktur lain. Oleh karena itu, struktur teks cerpen
ditulis sebagai berikut. abstrak ^ orientasi ^ komplikasi ^ evaluasi ^
resolusi ^ koda. Tanda ^ berarti setiap struktur tersebut saling
berhubungan.

3. Struktur bahasa cerpen merupakan gaya bahasa yang digunakan dalam
cerpen. Gaya bahasa terdiri atas empat macam, yaitu perbandingan,
pertentangan, pertautan, dan perulangan.


Demikian, pembahasan materi tentang evaluasi struktur isi dan bahasa teks
cerita pendek. Semoga kamu dapat memahami materinya, dan berguna untuk
mengerjakan soal soal tentang cerita pendek.

0 Response to "Materi Teks Cerita Pendek - Evaluasi struktur isi dan bahasa teks cerita pendek"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel