Materi Teks Berita - Mengonversi Bentuk Teks Berita Menjadi Cerita Pendek
Teks Berita
Teks Berita - Mengonversi Bentuk Teks Berita
Menjadi Cerita Pendek
Teks Berita
Teks Berita - Mengonversi Bentuk Teks Berita
Menjadi Cerita Pendek
Berikut ini, merupakan materi Teks Berita tentang mengonversi bentuk teks berita menjadi cerita pendek. Untuk mempelajari hal ini tentu anda harus bersungguh-sunguh agar dapat menguasai materi ini. Dan cara untuk mengusai materi ini adalah dengan belajar yang rutin sehingga anda dapat benar-benar memahami isi dari materi tersebut.
Untuk itu sebagai sebuah media pembelajaran untuk anda semua, mari kita bersama-sama menyimak materi yang ada di bawah ini. Yang mana agar anda menjadi lebih bertambah pintar, sehingga soal ulangan di sekolah bukan sesuatu yang menakutkan lagi. Untuk itu mari kita simak materi tentang mengonversi bentuk teks berita menjadi cerita pendek.
MENGONVERSI BENTUK TEKS BERITA MENJADI CERITA PENDEK
Tujuan pembelajaran: Siswa mampu mengonversi teks berita ke dalam bentuk yang lain.
Sebuah berita terkadang mengandung suatu peristiwa yang menimbulkan simpati banyak pihak, entah dalam isu sosial, politik, entah karena bencana alam. Munculnya simpati tersebut dapat disebabkan oleh hal-hal yang ditimbulkannya, seperti korban kekerasan rumah tangga, masalah pengungsi seperti Rohingya, atau kerusakan lingkungan seperti tsunami Aceh. Hal-hal tersebut dapat menjadi suatu inspirasi bagi para sastrawan untuk dijadikan topik/tema dalam karya-karyanya.
Karya sastra yang sangat memungkinkan untuk diciptakan berdasarkan tema-tema berita adalah cerpen. Mengapa demikian? Dibandingkan dengan novel, cerpen memiliki karakteristik khusus dalam segi penceritaan. Pertama, cerpen menuntut penceritaan yang serba ringkas dan tidak memerlukan uraian kompleks yang dapat memperpanjang alur cerita. Kedua, walaupun ringkas, cerpen memiliki kekhasan dalam kemampuan mengemukakan hal lebih banyak secara implisit dibandingkan dengan apa yang diceritakan. Ketiga, cerpen hanya berisi satu tema. Unsur ketiga inilah yang menyamakannya dengan proses pembuatan berita yang hanya menekankan satu tema. Keempat, unsur tokoh dalam cerpen pun terbatas, sama terbatasnya dengan unsur siapa pada teks berita. Kelima, dalam hal latar, cerpen tidak memerlukan detail-detail khusus. Kelima hal di atas, walaupun tidak bersifat komprehensif, dapat menjadi ciri kekhasan cerpen dibandingkan novel.
Karya sastra yang sangat memungkinkan untuk diciptakan berdasarkan tema-tema berita adalah cerpen. Mengapa demikian? Dibandingkan dengan novel, cerpen memiliki karakteristik khusus dalam segi penceritaan. Pertama, cerpen menuntut penceritaan yang serba ringkas dan tidak memerlukan uraian kompleks yang dapat memperpanjang alur cerita. Kedua, walaupun ringkas, cerpen memiliki kekhasan dalam kemampuan mengemukakan hal lebih banyak secara implisit dibandingkan dengan apa yang diceritakan. Ketiga, cerpen hanya berisi satu tema. Unsur ketiga inilah yang menyamakannya dengan proses pembuatan berita yang hanya menekankan satu tema. Keempat, unsur tokoh dalam cerpen pun terbatas, sama terbatasnya dengan unsur siapa pada teks berita. Kelima, dalam hal latar, cerpen tidak memerlukan detail-detail khusus. Kelima hal di atas, walaupun tidak bersifat komprehensif, dapat menjadi ciri kekhasan cerpen dibandingkan novel.
Langkah mengonversi teks berita ke dalam bentuk cerpen
Cerpen memiliki unsur-unsur pembentuk agar sebuah cerita dapat terjalin. Unsur pembentuk tersebut dinamakan unsur intrinsik yang meliputi tema, amanat, alur, latar, tokoh, dan sudut pandang. Untuk itu, dalam mengonversi bentuk berita ke dalam cerpen, kita harus menentukan terlebih dahulu unsur-unsur tersebut.
Perhatikan teks berita di bawah ini!
Insiden Tolikara, Kami Semua Adalah Korban, Ujar Perwakilan GIDI
Berita Quipper/Andi Samaun
Rabu (29/7), malam, Komunitas Muslim Tolikara dan pemimpin Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) bertemu di Sekretariat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua, Jayapura.
Imam Masjid Baitul Muttaqin Ali Mukhtar, Wakil Komunitas Muslim Tolikara, bertatap muka dengan Presiden GIDI, Pendeta Dorman Wandikbo, beserta jajaran pemimpin gereja. Pertemuan bertujuan sebagai bentuk mediasi perdamaian yang diinisiasi oleh Ketua FKUB Papua, Pendeta Lipiyus Biniluk dan Ketua PW Nahdlatul Ulama Papua, Tony Wanggai.
Berita Quipper/Andi Samaun
Rabu (29/7), malam, Komunitas Muslim Tolikara dan pemimpin Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) bertemu di Sekretariat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua, Jayapura.
Imam Masjid Baitul Muttaqin Ali Mukhtar, Wakil Komunitas Muslim Tolikara, bertatap muka dengan Presiden GIDI, Pendeta Dorman Wandikbo, beserta jajaran pemimpin gereja. Pertemuan bertujuan sebagai bentuk mediasi perdamaian yang diinisiasi oleh Ketua FKUB Papua, Pendeta Lipiyus Biniluk dan Ketua PW Nahdlatul Ulama Papua, Tony Wanggai.
Dorman Wandikbo menyampaikan penyesalan atas seluruh kejadian di Tolikara. "Kami semua adalah korban, setelah ini banyak umat GIDI di beberapa daerah yang mengalami intimidasi," ujarnya. GIDI siap melakukan perdamaian sampai seterusnya.
Ali Mukhtar mengatakan bahwa selama puluhan tahun hidup di tanah Papua tidak pernah ada sengketa agama dengan gereja mana pun. "Saya sudah kenal lama dengan pemimpin GIDI di Tolikara, tak ada masalah, Papua tanah damai," katanya.
Ketua FKUB Papua, Pendeta Lipiyus Biniluk, meminta semua pihak untuk berdamai. "Mari kembalikan kepada pihak di Tolikara, ini bisa diselesaikan secara adat Papua."
Ketua PW NU Papua, Tony Wanggai, meminta agar seluruh kesepakatan bisa dituangkan secara tertulis dan disebarkan kepada khalayak. Ini perlu dilakukan supaya masyarakat luas tahu.
Saat menjelang tengah malam, mereka semua sepakat membentuk Tim Sebelas yang terdiri atas perwakilan GIDI Tolikara, Muslim Tolikara, dan tokoh lintas agama. Mereka merumuskan naskah perdamaian yang lebih substantif dan berusia panjang agar kejadian yang sama tak terulang lagi di seluruh Tanah Papua.
Saat menjelang tengah malam, mereka semua sepakat membentuk Tim Sebelas yang terdiri atas perwakilan GIDI Tolikara, Muslim Tolikara, dan tokoh lintas agama. Mereka merumuskan naskah perdamaian yang lebih substantif dan berusia panjang agar kejadian yang sama tak terulang lagi di seluruh Tanah Papua.
Mari kita konversi ke dalam cerita.
Berdasarkan teks berita di atas, kita akan menentukan unsur yang diperlukan dalam membangun cerita.
Tema: Provokasi isu agama di tanah Papua
Amanat : berhati-hati terhadap provokasi
Tokoh: Ali Mukhtar, Lipiyus Biniluk
Alur : Maju
Latar : Sekretariat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua,
Sudut Pandang : Ketiga serbatahu.
Tema: Provokasi isu agama di tanah Papua
Amanat : berhati-hati terhadap provokasi
Tokoh: Ali Mukhtar, Lipiyus Biniluk
Alur : Maju
Latar : Sekretariat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua,
Sudut Pandang : Ketiga serbatahu.
Unsur sudut pandang adalah unsur yang kita tentukan sendiri di luar teks berita. Kalian bisa bebas menentukan sudut pandang, tergantung kenyamanan dan kemampuan kalian dalam membangun cerita. Kali ini, penulis akan menggunakan sudut pandang ketiga serbatahu.
Membuat Alur
Malam itu bulan hampir menampakkan wujud penuhnya. Ustad Ali, pria kurus berkulit hitam dengan peci putihnya itu, tampak berjalan diiringi yang lain memasuki rumah kecil dengan papan nama bertuliskan Gedung Sekretariat Forum Kerukunan Umat Beragama Papua. Ustad Ali berjalan santai. Di sampingnya berjalan seorang pria bertubuh besar dengan rambut seluruhnya putih, Lipiyus Binilek. Lipiyus dikenal sebagai Ketua Umum Forum Kerukunan Umat Beragama Papua. Malam ini dengan Ustad Ali, mereka akan membentuk mediasi perdamaian terkait insiden di Tolikara. Suatu insiden yang jika tidak ditangani secepatnya akan menjadi kanker yang menjalar ganas di tanah Papua. Puluhan tahun umat Islam dan Kristiani hidup berdampingan tanpa sengketa. Memang tampaknya ada beberapa pihak yang sengaja ingin menyulut konflik beragama.
Membuat Alur
Malam itu bulan hampir menampakkan wujud penuhnya. Ustad Ali, pria kurus berkulit hitam dengan peci putihnya itu, tampak berjalan diiringi yang lain memasuki rumah kecil dengan papan nama bertuliskan Gedung Sekretariat Forum Kerukunan Umat Beragama Papua. Ustad Ali berjalan santai. Di sampingnya berjalan seorang pria bertubuh besar dengan rambut seluruhnya putih, Lipiyus Binilek. Lipiyus dikenal sebagai Ketua Umum Forum Kerukunan Umat Beragama Papua. Malam ini dengan Ustad Ali, mereka akan membentuk mediasi perdamaian terkait insiden di Tolikara. Suatu insiden yang jika tidak ditangani secepatnya akan menjadi kanker yang menjalar ganas di tanah Papua. Puluhan tahun umat Islam dan Kristiani hidup berdampingan tanpa sengketa. Memang tampaknya ada beberapa pihak yang sengaja ingin menyulut konflik beragama.
Poin Penting
Dalam mengonversi teks berita ke dalam bentuk cerpen, ada beberapa langkah yang harus kita lakukan.
1. Mencari berita
2. Menentukan unsur cerita dari teks berita yang telah ditentukan
3. Menambahkan dan menentukan unsur sudut pandang.
4. Membuat alur
1. Mencari berita
2. Menentukan unsur cerita dari teks berita yang telah ditentukan
3. Menambahkan dan menentukan unsur sudut pandang.
4. Membuat alur
Nah, itu lah pembahasan Materi tentang mengonversi bentuk teks berita menjadi cerita pendek.
Semoga anda dapat memahami isi dari materi ini.
0 Response to "Materi Teks Berita - Mengonversi Bentuk Teks Berita Menjadi Cerita Pendek"
Post a Comment